Loading...
Lihat Inovasi Lain


“SEHAT MENI RA“ OPTIMALISASI PENGELOLAAN SANITASI INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) KOMUNAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN KENDAL

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

RANCANG BANGUN “ SEHAT MENI RA “ OPTIMALISASI PENGELOLAAN SANITASI INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) KOMUNAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN KENDAL I. DASAR HUKUM Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 04/PRT/M/2017 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik II. PERMASALAHAN 1. Kondisi pada sat ini Capaian Kinerja RPJMD Kabupaten Kendal Tahun 2019 terkait dengan penerapan SPM tidak mencapai target yaitu Prosentase Rumah Tangga yang menggunakan air minum sebesar 94,8 % dan Prosentase Penduduk yang terlayani sistem air limbah yang memadai sebesar 89 % . 2. Hal ini disebabkan terbatasnya kapasitas air baku yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat di Kabupaten Kendal, jaringan distribusi air minum belum dapat menjangkau seluruh daerah layanan di wilayah Kabupaten Kendal, belum terdapat Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT), terbatasnya sarana dan prasarana pengelolaan air limbah domestik dan kurang optimalnya kinerja lembaga/badan masyarakat pengelola yang mengakibatkan kurang maksimalnya pengembangan sarana prasarana terbangun. III. ISU STRATEGIS Belum optimalnya kinerja Lembaga/badan masyarakat untuk pengelolaan sanitasi instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal berbasis masyarakat di Kabupaten Kendal. IV. Beberapa hal yang menjadi perhatian yaitu : 1. Kurang optimalnya kinerja lembaga/badan Masyarakat pengelola yang mengakibatkan kurang maksimalnya pengembangan sarana prasarana terbangun. 2. Terbatasnya sarana dan prasarana pengolahan air limbah domestic. 3. Perencanaan dan pembangunan prasarana dan sarana sanitasi ipal komunal masih sebatas untuk kepentingan akses sanitasi saja V. METODE PEMBAHARUAN • Kondisi sebelum adanya optimalisasi pengelolaan sanitasi instalasi pengolahan air limbah komunal : 1. Ketakutan warga sekitar lokasi pembangunan akan bau dan efek samping dari adanya ipal komunal 2. Sering terjadi penolakan pembangunan dilokasi dimaksu 3. Warga takut lingkungan menjadi tercemar dan merasa tidak ada nilai tambah secara ekonomis dan 4. Perencanaan dan pembangunan prasarana dan sarana sanitasi ipal komunal masih sebatas untuk kepentingan akses sanitasi saja. • Kondisi setelah adanya optimalisasi pengelolaan sanitasi instalasi pengolahan air limbah komunal : Adanya terobosan “Sehat Meni Ra”Optimalisasi Pengelolaan Sanitasi Instalasi Pengolahan Air LImbah (IPAL) Komunal Berbasis Masyarakat Di Kabupaten Kendal untuk meningkatkan sinergitas, peran serta dan pengayaan pengetahuan kepada masyarakat tentang manfaat ipal komunal secara estetika,kelestarian lingkungan dan nilai ekonomisnya khususnya Kelompok Pengelola dan Pemanfaat Sanitasi di tiap desa dan instansi terkait. VI. KEUNGGULAN/KEBAHARUAN Berawal dari permasalahan belum optimalnya kinerja Lembaga/badan Masyarakat pengelola sanitasi di Kabupaten Kendal sehingga dilakukan perubahan agar mendorong Lembaga/badan Masyarakat pengelola sanitasi di Kabupaten Kendal untuk memaksimalkan kinerjanya dalam pengelolaan sanitasi di lingkungan Masyarakat mengingat kegiatan ini merupakan Standar Pelayanan Minimal yang harus dipenuhi suatu daerah. Inovasi “SEHAT MENI RA” berarti sangat sehat, dimana kata MENI dalam dialek Kendal berarti ‘Sangat’ atau ‘Banget’ (dalam bahasa Jawa secara umum), RA adalah idiom khas Kendal. Merupakan suatu Akronim dari : SEmangat, HAti-hati dan Tawakal dalam MEngelola saNItasi berbasis masyaRAkat. Semangat karena harus mengelola secara sustainable berarti terus-menerus dan berkelanjutan, Hati-hati karena yang dikelola adalah sesuatu yang berupa kotoran/limbah domestik, Tawakal setelah segala upaya dan usaha sesuai aturan maka menyerahkan hasilnya pada Allah SWT Tuhan YME agar sinergitas pengelolaan sanitasi berbasis Masyarakat dapat berjalan dan tercapai secara optimal. CARA KERJA INOVASI 1. Pembentukan tim efektif 2. Rapat koordinasi Tim Efektif untuk membahas teknis pelaksanaan aksi perubahan 3. Study lapangan ke IPAL komunal ngunjung bersatu di Desa Pandanrejo Kec. Bumiaji Batu 4. Koordinasi dengan stakeholder 5. Mengaktifkan kembali jejaring antar KPP dari tiap–tiap desa penerima program sanitasi 6. Launching dan Sosialisasi “sehat meni ra” optimalisasi pengelolaan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal berbasis masyarakat 7. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan VII. TUJUAN 1. Untuk merumuskan dan mengimplementasikan model sinergitas pengelolaan sanitasi ipal komunal berbasis masyarakat 2. Meningkatkan cakupan universal akses VIII. MANFAAT 1. Membuka wawasan bagi pegawai Bidang Cipta Karya DPUPR Kab. Kendal akan pentingnya sinergitas pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan maupun pengelolaan ipal komunal. 2. Memberikan motivasi/pendorong bagi Bidang Cipta Karya DPUPR Kab. Kendal dalam meningkatkan integritas, akuntabilitas, kualitas dan sumber daya pelayanan yang memajukan masyarakat. 3. Membuka wawasan kepada para stakeholder maupun wawasan masyarakat penerima manfaat akan pentingnya sinergitas dalam pelaksanaan maupun pengelolaan ipal komunal. 4. Membuka wawasan kepada para stakeholder maupun wawasan masyarakat penerima manfaat bahwa ipal komunal yang tadinya hanya untuk kepentingan akses sanitasi layak bisa menjadi tempat yang secara estetika nyaman untuk berinteraksi disitu.
1. Untuk merumuskan dan mengimplementasikan model sinergitas pengelolaan sanitasi ipal komunal berbasis masyarakat 2. Meningkatkan cakupan universal akses
1. Membuka wawasan bagi pegawai Bidang Cipta Karya DPUPR Kab. Kendal akan pentingnya sinergitas pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan maupun pengelolaan ipal komunal. 2. Memberikan motivasi/pendorong bagi Bidang Cipta Karya DPUPR Kab. Kendal dalam meningkatkan integritas, akuntabilitas, kualitas dan sumber daya pelayanan yang memajukan masyarakat. 3. Membuka wawasan kepada para stakeholder maupun wawasan masyarakat penerima manfaat akan pentingnya sinergitas dalam pelaksanaan maupun pengelolaan ipal komunal. 4. Membuka wawasan kepada para stakeholder maupun wawasan masyarakat penerima manfaat bahwa ipal komunal yang tadinya hanya untuk kepentingan akses sanitasi layak bisa menjadi tempat yang secara estetika nyaman untuk berinteraksi disitu.
Optimalisasi kinerja lembaga/badan masyarakat pengelola instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal berbasis masyarakat